[Lirik dan Terjemahan] TOGENASHI TOGEARI - Tobenai Chou wa Yume wo Miru (Kupu-kupu yang tak bisa terbang bermimpi) / Belle papillon

Tobenai Chou wa Yume wo Miru (Belle papillon)

TOGENASHI TOGEARI

Lyricist: Neko Aoi
Composer: Neko Aoi
Arranger: Kenji Tamai・Kengo Ohama
Release: 2025.04.28

[Lirik dan Terjemahan] TOGENASHI TOGEARI - Tobenai Chou wa Yume wo Miru (Kupu-kupu yang tak bisa terbang bermimpi) / Belle papillon
Save
【Official Music Video】トゲナシトゲアリ「飛べない蝶は夢を見る」 - アニメ「ガールズバンドクライ」
play
【Official Music Video】トゲナシトゲアリ「飛べない蝶は夢を見る」 - アニメ「ガールズバンドクライ」
なにがしたい?どうなりたい?
ねぇ、いかけても
こたえられないアンサー
ぼくいま ぼくいま
ずっとべないちょうのまま

えそうでえないライト
いかけてもいつけなくてルーザー
きみいまぼくてどうおもうだろう
ひと国道こくどう沿い 座標ざひょうさぐって
環状線かんじょうせんまわまわってえがいた
ぼく未来図みらいずはくしゃくしゃになった

った今日きょう平行線へいこうせん
臆病おくびょうなまんまの劣等生れっとうせい
なず今日きょううれいている

Ah, れるれる水面みなもうつったほしあか
それをひとすくってあふして
ああ、なにのこんないや
れるれるひかり破片はへん
妄想もうそうけていった
ちていく ちていく
そらをじっとじっとにらんでいる

いたうそをリライト
大丈夫だいじょうぶだよ」「たすけて」はした
指先ゆびさき口先くちさきより嘘吐うそつきだ
不意ふい三秒間さんびょうかん かぜいで
海岸線かいがんせん 何処どこまであるいてこう
何処どこでもいいかな」
所在しょざい言葉ことば

からまったまんまの運命線うんめいせんほど切先きっさき傷付きずついて
不器用ぶきようぼくうれいている
Ah-ah-ah

なにがしたい?どうなりたい?
ねぇ、星灯ほしあかりにふるえたはねがアンサー
ぼくはまだ、ぼくはまだ
ちゅうっていたいとねが

れるれる水面みなもうつった
ぼくそばきみうたっていたんだ
そうだ、いつだってきみこがれていたんだ
ひらり ひらり五線譜ごせんふちょう
旋律せんりつとしていく
ちていく ちていく
まぶたをそっとそっとひらいていく

メロディ なぞる 六弦ろくげんらす
ディストーションんだ
けていく けていく
そら解放弦かいほうげんひびいている
Nani ga shitai? Dou naritai?
Nee, toikakete mo
Kotaerarenai ansaa
Boku wa ima boku wa ima
Zutto tobenai chou no mama

Miesou de mienai raito
Oikakete mo oitsukenakute ruuzaa
Kimi wa ima, boku wo mite dou omou darou
Hitori kokudouzoi zahyou sagutte
Kanjousen mawari mawatte egaita
Boku no miraizu wa kushakusha ni natta

Sugisatta kyou wa heikousen
Okubyou na manma no rettousei
Kurenazumu kyou wo urei teiru

Ah, yureru yureru minamo ni utsutta hoshi no akari
Sore wo hitotsu sukutte afuredashite
Aa, nani mo nokonnai ya
Fureru fureru hikari no hahen
Mousou ni tokete itta
Ochite iku ochite iku
Sora wo jitto jitto nirande iru

Miesuita uso wo riraito
“Daijoubu da yo” “Tasukete” wa torikeshita
Yubisaki wa kuchisaki yori usotsuki da
Fui ni sanbyoukan kaze ga naide
Kaigansen doko made aruite ikou
“Doko demo ii kana”
Shozai ga nai kotoba

Karamatta manma no unmeisen wo hodoku kissaki de kizutsuite
Bukiyou na boku wo urei teiru
Ah-ah-ah

Nani ga shitai? Dou naritai?
Nee, hoshiakari ni furueta hane ga ansaa
Boku wa mada, boku wa mada
Chuu ni matte itai to negau

Yureru yureru minamo ni utsutta
Boku no soba de kimi ga utatte itan da
Sou da, itsu datte kimi ni kogarete itan da
Hirari hirari gosenfu no chou
Senritsu wo otoshite iku
Michite iku michite iku
Mabuta wo sotto sotto hiraite iku

Merodii nazoru rokugen wo narasu
Disutooshoon fumikonda
Akete iku akete iku
Sora ni kaihougen ga hibiite iru
Apa yang ingin kulakukan? Ingin menjadi apa?
Hei, meski kutanyakan,
Tak ada jawaban yang bisa kuberikan.
Diriku yang sekarang, diriku yang sekarang,
Bagaikan kupu-kupu yang tak bisa terbang.

Cahaya yang tampak dekat tapi tak terlihat jelas,
Meski kukejar, tak pernah bisa menyusulnya, pecundang.
Jika kau melihatku sekarang, apa yang akan kau pikirkan?
Sendirian di tepi jalan besar, mencari arah tujuan,
Membuat sketsa, mengitari jalan lingkar,
Tapi masa depan yang kugambar menjadi kusut.

Hari yang berlalu seperti sebelumnya,
Masih pecundang berprestasi rendah,
Meratapi hari ini di bawah cahaya redup.

Ah, cahaya bintang berkilau di permukaan air yang bergoyang,
Kucoba menggenggamnya, tapi tumpah.
Ah, kini tak ada yang tersisa.
Menyentuh, menyentuh serpihan cahaya
Yang larut dalam delusi.
Terjatuh, terus terjatuh,
Menatap langit dengan pandangan kosong.

Menulis ulang dusta yang sudah basi.
“Tak apa-apa,” “Tolong aku,” kuhapus kata itu.
Jemariku lebih pandai berdusta ketimbang bibir.
Sekilas angin berhenti selama tiga detik.
Sejauh mana aku harus berjalan di garis pantai?
“Ke mana saja, mungkin.”
Ucapan kosong yang tak punya tujuan.

Melukai diri demi mengurai takdir yang kusut dengan pisau tajam,
Meratapi ketidakmampuanku yang ceroboh.
Ah-ah-ah.

Apa yang ingin kulakukan? Ingin menjadi apa?
Hei, sayap bercahaya bintang gemetar itulah jawabannya.
Diriku masih, diriku masih,
Berharap untuk terus menari di udara.

Bayangan terpantul di permukaan air yang bergoyang,
Itu kau yang bernyanyi di sisiku.
Benar, diriku selalu merindukanmu.
Menari, menari kupu-kupu di atas nada,
Menaburkan melodi.
Memenuhi, terus memenuhi,
Membuka kelopak mataku dengan lembut.

Memainkan melodi, memetik enam senar,
Kuinjak pedal distorsi.
Semakin terang, semakin terang,
Senar menggema di langit yang terbuka.

Note:

Lagu ini menceritakan perjalanan batin seseorang yang merasa terjebak dalam ketidakmampuan dan kegagalan, layaknya seekor kupu-kupu yang tak bisa terbang. Lirik menggambarkan perasaan terkurung dan kegagalan mengejar impian, di tengah cahaya bintang yang tampak dekat namun tak tergapai. Tokoh utama merenungi kebohongan, ketidakmampuan, dan luka yang tercipta dari usaha mengurai "takdir yang kusut". Namun di balik semua itu, ada kerinduan mendalam untuk kebebasan, diwakili oleh keinginan "menari di angkasa" dan melodi yang menggema. Lagu ini menangkap pergulatan emosional antara keputusasaan dan harapan, dengan sentuhan puitis tentang cinta, musik, dan pencarian makna di bawah langit yang terbuka.