Hana Utakata (Ephemeral Bloom)
Rokudenashi

Note:
Pada tanggal 5 Februari 2025, Rokudenashi merilis lagu yang berjudul “花波沫”
(Hana Utakata), Secara harfiah, judul ini dapat diterjemahkan sebagai “Bunga
yang Fana” atau “Buih Bunga”, mengisyaratkan kefanaan dan kerapuhan sesuatu
yang indah.
Lagu ini mengangkat tema tentang kehidupan dan perasaan manusia yang rapuh,
bagaikan bunga yang hanya mekar sekejap sebelum akhirnya gugur. Dalam
liriknya, menggunakan metafora bunga abelia yang berpendar lalu memudar. Dalam
budaya Jepang, bunga abelia (hanatsukubaneutsugi – 花衝羽根空木) melambangkan
kesederhanaan dan kerendahan hati. Selain itu, dengan kelopaknya yang
berjumlah lima dan berwarna putih, abelia sering kali dihubungkan dengan
simbol bintang, yang semakin memperkaya makna dalam lagu ini.
Melalui pilihan kata yang puitis, Rokudenashi menggambarkan bagaimana sesuatu
yang indah seperti bunga dapat layu seiring berjalannya waktu, mengingatkan
kita bahwa kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari kehidupan yang harus
diterima dengan lapang dada.
Makna Lirik
Beberapa baris lirik yang mencerminkan makna tersebut antara lain:
私君花泡沫 明滅散るアベリア
Watashi kimi hana utakata, meimetsu chiru aberia
(Aku, kau, dan bunga yang fana, bagaikan abelia yang berpendar lalu
berguguran.)
“Bagian ini menggambarkan hubungan manusia yang, seperti bunga, memiliki
keindahan namun juga berakhir pada waktunya. Ada unsur harapan dan kesedihan
yang tercermin dalam setiap baitnya, memberikan nuansa emosional yang mendalam
bagi pendengar.”
紡ぎだす心のメロディが「私は居なくても問題ない」
Tsumugidasu kokoro no merodi ga “Watashi wa inakute mo mondai nai”
(Melodi yang terlahir dari hatiku berkata, “Tak mengapa jika aku tiada.”)
“Lirik ini mencerminkan perasaan seseorang yang merasa dirinya tidak memiliki
arti bagi dunia atau orang lain, namun tetap berharap akan adanya keajaiban
yang bisa membawa kebahagiaan.”
生きるるに足るなにかを抱き寄せられたのならそれらをただ愛と呼んでみたいな
Ikiruru ni taru nanika wo dakiyoserareta no nara sorera wo tada ai to yonde
mitai na
(Jika aku bisa merangkul sesuatu yang membuat hidup ini berarti, maka aku
ingin menyebutnya sebagai cinta.)
“Lirik ini menunjukkan keinginan seseorang untuk menemukan makna dalam
hidupnya, yang sering kali diidentifikasi dengan cinta. Namun, sama seperti
bunga yang akan layu, cinta pun bisa berakhir atau berubah seiring waktu.”
Kesimpulan
“Hana Utakata” adalah lagu yang penuh dengan simbolisme dan emosi mendalam.
Dengan menggunakan metafora bunga dan kefanaan, Rokudenashi berhasil
menyampaikan bagaimana sesuatu yang indah bisa bersifat sementara, namun tetap
memiliki arti yang besar dalam hidup seseorang. Liriknya yang puitis serta
nuansa musik yang melankolis menjadikan lagu ini sebagai karya yang menyentuh
hati para pendengar.