JANGAN PERNAH LEPASKAN
JANGAN PERNAH LEPASKAN
JANGAN PERNAH LEPASKAN
JANGAN PERNAH LEPASKAN
Dunia, sekarang berubah!
Apa yang kau lihat dalam "DEBU YANG BERSIH"?
Merasa pedih?
Iba pada takdir?
Aku tak butuh ketenaran yang tak berarti.
Bukankah lucu, kau bahkan tak tahu cara tertawa?
Grafiti yang dilukis malaikat di dinding terlarang.
Beragam kebohongan dibiarkan begitu saja?
Banyaknya sampah, siapa yang membersihkan?
Cenderung bias, apa yang tak berharga?
TAK ADA PEMBERI UNTUKKU?
“Jangan pernah lepaskan aku”
“Jangan pernah lepaskan aku”
“Jangan pernah lepaskan aku”
Andai aku bisa mengatakannya.
Cintailah aku dan selamatkan aku.
Tetap tak terjangkau.
Aku tahu itu, tapi…
Aku ingin dipeluk.
Hancurkan diriku yang berantakan sampai tak bisa mengucap selamat tinggal,
Dan tiupkan cinta ke dalamnya.
Sadarkan aku kembali!
Hidupkan aku kembali!
Lihatlah aku lagi dan lagi!
Biarkan aku menyelamatkan.
Segala yang tak dilihat siapa pun,
Aku melihatnya ada di dalam diriku.
Begitu rapuh.
Lukanya ada di dalam.
Tak ada jalan keluar dari sini.
Aku tak bisa mengakui, bahkan pada diriku sendiri.
Apa pun yang terjadi, apa pun yang terjadi kini,
Ketakutan menyelimuti diriku.
Andai aku bisa mengulang dari nol.
“Jangan pernah lepaskan aku”
“Jangan pernah lepaskan aku”
“Jangan pernah lepaskan aku”
Namun suaraku tak pernah sampai padamu.
Aku tahu itu, tapi…
Aku ingin dipeluk, hatiku yang berantakan,
Sampai bisa memaafkan.
"Jika aku bisa mengucap terima kasih," air mata berderai.
Sadarkan aku kembali!
Hidupkan aku kembali!
Lihatlah aku lagi dan lagi!
Terluka begitu dalam hingga aku lupa rasa pedihnya.
Cinta terasa seperti siksaan.
Begitu pilu, sampai aku bahkan lupa cara menangis.
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
Bau luka ini tak bisa hilang.
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
Tapi aku harus tetap hidup.
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
Bolehkah aku membisikkan
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
satu rahasia terakhirku?
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
Aku tahu di mana cinta itu.
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
Aku tahu bagaimana rasanya,
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
Tapi aku telah melupakan
(JANGAN PERNAH LEPASKAN)
Satu hal: cara menyentuhnya.
Aku ingin dipeluk.
Hancurkan diriku yang berantakan sampai tak bisa mengucap selamat tinggal,
Dan tiupkan cinta ke dalamnya.
Sadarkan aku kembali!
Hidupkan aku kembali!
Lihatlah aku lagi dan lagi!
Peluk aku, peluk aku.
Dalam pemandangan yang tumpang tindih ini,
Perdengarkan lagu yang tak dikenal siapa pun.
Hanya malam ini, hanya malam ini, dengan pelan.
Bahkan saat hati tercurah hujan,
Hanya satu, seperti sihir.
Peluklah, peluklah aku dengan erat.