Ringkasan:
Lagu ini mengisahkan perjalanan emosional yang penuh kerinduan, nostalgia, dan penyesalan dalam suasana yang lembut. Melalui aroma lembut yang menjadi benang merah, lagu ini mengisahkan seseorang yang terhanyut dalam kenangan akan sosok yang dicintai. Sosok itu digambarkan sebagai "kau yang lentik" yang bermekar seperti bunga.
Kenangan ini membawa keindahan sekaligus kepedihan, dengan senyuman sang kekasih yang terus hadir namun tak bisa digapai. Ia tenggelam dalam lautan atau terperangkap dalam waktu yang tak bisa kembali.
Di sudut kamar yang menghadap persimpangan, narator merenungi waktu yang berlalu, menghitung retakan-retakan di dinding atau atap kamar sebagai simbol kerapuhan hidup dan kenangan yang memudar. Angin musim semi, siulan merdu, dan sinar mentari memperkuat suasana, namun kontras dengan perasaan resah, penyesalan, dan keinginan untuk mengikat erat kenangan yang semakin menjauh.
Lagu ini menangkap perjuangan batin antara merangkul masa kini dan terjebak dalam aroma masa lalu. Pengulangan kata "perlahan" menegaskan ritme emosi yang lambat, dari kebencian terhadap waktu, ikatan yang kuat pada kenangan, hingga napas penuh penyesalan.