[Lirik dan Terjemahan] AKASAKI - toloi (lembut)

toloi

AKASAKI

Lyricist: AKASAKI
Composer: AKASAKI
Release: 2025.07.07

[Lirik dan Terjemahan] AKASAKI - toloi (lembut)
Save
toloi
play
toloi
toloi (Sped Up)
play
toloi (Sped Up)
toloi (Slowed Down)
play
toloi (Slowed Down)
toloi (Instrumental)
play
toloi (Instrumental)
とろいかおりには やわきみいて
それからぼくのね むねからいて
とろいかおりには 笑顔えがおきみがいて
そっといきなげいた

交差点こうさてん沿いの 部屋へやすみ
すす秒針びょうしんに ときゆだねたら
きみ重力じゅうりょくを うみめて
ただ後悔こうかいるだけ

春風はるかぜのなかでいた
口笛くちぶえ綺麗きれい
きみ横顔よこがおあたまらいで
めた記憶きおくなんて
笑顔えがおいっぱいだから
きみかおりをしたたるだけ

とろいかおりには やわきみいて
それからぼくのね むねからいて
のぞみばかりでは とどかないきみがいて
そっといまにくんだ

キリがないけれど 部屋へやすみ
ほころびのかずを かぞえるばかりで
かぜがもうげる いかけはしない
ただきみ時期じきだな

つらぬいたはるこえは さえずりにていて
ぼくへのみすら うみしずんで
めた記憶きおくぎゅっと
きしめてたい いま
過去かこにおいがしたたるだけ

とろいかおりには やわきみいて
もどれない記憶きおくに かうきみいて
おもいだよりでは つかめないきみがいて
そっとつよしばった

うつくしいきみらして
あからんだぼくらすの
ける狭間はざまぼく
そっときみつかんで

とろいかおりには やわきみいて
もどれない記憶きおくむからってて
とろいかおりには 笑顔えがおきみがいて
そっといまにくんだ
そっとつよしばった
そっといきなげいた
Toroi kaori ni wa yawai kimi ga saite
Sore kara boku no ne mune ni kara ga saite
Toroi kaori ni wa egao no kimi ga ite
Sotto iki wo nageita

Kousaten zoi no heya no sumi no
Susumu byoushin ni toki wo yudanetara
Kimi no juuryoku wo umi ni umete
Tada koukai wo shiru dake

Harukaze no naka de fuita
Kuchibue wa kirei de
Kimi no yokogao ga atama ni yuraide
Haritsumeta kioku nante
Egao de ippai dakara
Kimi no kaori wo shitataru dake

Toroi kaori ni wa yawai kimi ga saite
Sore kara boku no ne mune ni kara ga saite
Nozomi bakari de wa todokanai kimi ga ite
Sotto ima wo nikunda

Kiri ga nai keredo heya no sumi de
Hokorobi no kazu wo kazoeru bakari de
Kaze ga mou nigeru oikake wa shinai
Tada kimi wo matsu jiki da na

Tsuranuita haru no koe wa saezuri ni nite ite
Boku e no emi sura umi ni shizunde
Haritsumeta kioku gyutto
Dakishimetetai ima wa
Kako no nioi ga shitataru dake

Toroi kaori ni wa yawai kimi ga saite
Modorenai kioku ni mukau kimi wo daite
Omoi dayori de wa tsukamenai kimi ga ite
Sotto tsuyoku shibatta

Utsukushii hi ga kimi wo terashite
Akaranda ho ga boku wo terasu no
Harisakeru hi no hazama de boku wa
Sotto kimi wo tsukande

Toroi kaori ni wa yawai kimi ga saite
Modorenai kioku ni tobikomu kara mattete
Toroi kaori ni wa egao no kimi ga ite
Sotto ima wo nikunda
Sotto tsuyoku shibatta
Sotto iki wo nageita
Dalam aroma lembut, dirimu yang lentik bermekar,
Lalu di dadaku, langit pun bermekar.
Dalam aroma lembut, ada senyummu yang tersemat,
Dan perlahan ku menghela napas.

Di sudut kamar yang menghadap persimpangan,
Kuserahkan waktu pada detikan jarum jam.
Pesona dirimu kutenggelamkan di lautan,
Hanya untuk menyadari penyesalan.

Dalam hembusan angin musim semi,
Siulan itu terdengar indah.
Bayang wajahmu berkelebat di pikiranku,
Kenangan yang dulu menegangkan
Kini dipenuhi dengan senyuman,
Dan hanya meneteskan aromamu.

Dalam aroma lembut, dirimu yang lentik bermekar,
Lalu di dadaku, langit pun bermekar.
Namun harapan saja tak cukup tuk menggapaimu,
Hingga perlahan ku membenci saat ini.

Tak ada habisnya di sudut kamar ini,
Hanya bisa menghitung retakan yang ada.
Angin telah pergi dan tak lagi ku mengejarnya.
Mungkin ini saatnya tuk hanya menunggu dirimu.

Suara musim semi yang menusuk bagai kicauan,
Bahkan senyummu untukku tenggelam di lautan.
Kenangan yang menyesak kugenggam erat,
Ingin sekali ku memeluknya,
Namun kini hanya meneteskan aroma masa lalu.

Dalam aroma lembut, dirimu yang lentik bermekar.
Kupeluk dirimu dalam kenangan yang tak bisa kembali.
Hanya dengan perasaan, tak bisa ku menggenggammu,
Dan perlahan kuberikan ikatan yang kuat.

Mentari yang indah menyinari dirimu,
Sementara pipimu yang merona menyinariku.
Di sela hari-hari yang nyaris retak ini,
Perlahan kugenggam erat dirimu.

Dalam aroma lembut, dirimu yang lentik bermekar.
Ku akan menyelami kenangan yang tak bisa kembali, jadi tunggulah.
Dalam aroma lembut, ada senyummu yang tersemat.
Perlahan ku membenci saat ini,
Perlahan kuberikan ikatan yang kuat,
Perlahan ku menghela napas.

Ringkasan:

Lagu ini mengisahkan perjalanan emosional yang penuh kerinduan, nostalgia, dan penyesalan dalam suasana yang lembut. Melalui aroma lembut yang menjadi benang merah, lagu ini mengisahkan seseorang yang terhanyut dalam kenangan akan sosok yang dicintai. Sosok itu digambarkan sebagai "kau yang lentik" yang bermekar seperti bunga.

Kenangan ini membawa keindahan sekaligus kepedihan, dengan senyuman sang kekasih yang terus hadir namun tak bisa digapai. Ia tenggelam dalam lautan atau terperangkap dalam waktu yang tak bisa kembali.

Di sudut kamar yang menghadap persimpangan, narator merenungi waktu yang berlalu, menghitung retakan-retakan di dinding atau atap kamar sebagai simbol kerapuhan hidup dan kenangan yang memudar. Angin musim semi, siulan merdu, dan sinar mentari memperkuat suasana, namun kontras dengan perasaan resah, penyesalan, dan keinginan untuk mengikat erat kenangan yang semakin menjauh.

Lagu ini menangkap perjuangan batin antara merangkul masa kini dan terjebak dalam aroma masa lalu. Pengulangan kata "perlahan" menegaskan ritme emosi yang lambat, dari kebencian terhadap waktu, ikatan yang kuat pada kenangan, hingga napas penuh penyesalan.