Ringkasan:
“Ghost Avenue” menggambarkan pergulatan batin seseorang yang hidup dalam kehampaan emosional dan tekanan eksistensial. Lirik-liriknya mengeksplorasi rasa hampa, putus asa, dan pencarian makna di tengah kesepian yang mencekam, seolah menjadi mayat hidup yang tersesat di jalan sunyi tanpa arah.
Lagu ini menyinggung bagaimana, tanpa emosi dan kemampuan, baik dalam arti harga diri maupun kendali atas hidup, seseorang terasa tak berarti. Ia hanya menjadi objek dari tatapan sinis dunia. Ada penyesalan atas hari-hari yang terbuang, luka yang belum sembuh, serta harapan yang kerap terasa ambigu dan menjauh.
Namun, di balik keputusasaan itu, muncul dorongan untuk tidak lagi hidup mengikuti kehidupan orang lain. Sebaliknya, ada keberanian untuk menghadapi kesepian dan luka secara mandiri. Lagu ini menjadi refleksi kelam tentang upaya bertahan hidup dalam kehancuran batin di sebuah jalan yang dipenuhi bayang-bayang hantu masa lalu.