




Torimidashita kimochi wa sa
Kimi wo nozoite iru mama na no
Nijimidashita kotoba wa sa toki ga tatte
Watashi no moyou e to kawaru no
Kimi wo omotte no baiorensu
Karada to kokoro tsuriawanai no ne
Mimi wo sumasete yo I need you
Namida ga tomaranai no yo ainiku
Yugamu mae ni kono ai wo ne
Futari dake de tsutsunde itai yo ne?
Watashi waratte sugosenai kara
Suteki na hitotoki wo
Choudai to negau watashi ni kureru no wa
Itsumo itai aomurasaki no beeru to tameiki bakari
Sayonara kore ijou wa sa kakaekirenai kedo
Toge ni natte hanarenai kara
Kimi wa ne sou kimagure yo
Watashi wo houtteoku bakari yo
Sarake dashita kotoba wa sa toki ga tatte
Kimi no moyou ni wa naranai no
Kimi ga suki dakara baiorensu
Watashi to kimi ja tsuriawanai no ne
Mimi wo sumasete yo I miss you
Namida ga tomaranai no yo ainiku
Yugamu ai mo aishite hoshikatta yo
Koe ga karete mo sakebu kara
Kimi no da yo tte tsutaetai kara
Suteki na hitotoki wo
Choudai to negau watashi ni kureru no wa
Itsumo kubi ni nokoru makka na aato to usotsuki bakari
Sayonara kore ijou wa sa iki mo dekinai kedo
Toge ni natte hanasanai kara
Yuuyake ga tomaru no
Watashi shiawase yo
Itami ga kieru no
Kore ja anata ga kureta iro ja nai kara sa
Suteki na hitotoki wo
Choudai to negau anata ni ageru no wa
Koko de owakare wo suru iiwake to daisuki bakari
Sayonara kore ijou wa sa soba ni irenai kara
Toge wo totte torimidashite
Iki wo sutte me wo samasu kara
Perasaan yang kacau ini,
Masih saja terpaku padamu.
Kata-kata yang terucap, seiring berjalannya waktu,
Perlahan berubah menjadi polaku sendiri.
Kegelisahan yang kurasakan karenamu,
Tak sebanding dengan jiwa dan ragaku.
Dengarlah, aku membutuhkanmu.
Sayangnya, air mata ini tak juga berhenti.
Sebelum cinta ini menjadi semakin salah,
Bisakah kita merangkulnya bersama, meski pedih?
Karna ku tak lagi mampu tersenyum menjalani hari.
Ku berharap bisa mendapatkan
Momen yang indah, namun yang selalu kudapat,
Hanyalah selubung biru keunguan yang pedih dan desahan saja.
Selamat tinggal, aku tak sanggup lagi menanggungnya,
Karna ia hanya akan menjadi duri yang tak mau lepas.
Kau memang begitu mudah berubah,
Selalu saja membiarkanku sendiri.
Kata-kata yang kuungkapkan, seiring berjalannya waktu,
Tak pernah menjadi bagian dari dirimu.
Kegelisahan yang timbul karna mencintaimu,
Kita berdua memang tak pernah selaras, ya.
Dengarlah, aku merindukanmu.
Sayangnya, air mata ini tak juga berhenti.
Ku ingin kau menerima cinta yang retak ini.
Meski suaraku serak, ku'kan terus berteriak,
Karna ku ingin kau tahu bahwa aku milikmu.
Ku berharap bisa mendapatkan
Momen yang indah, namun yang selalu kudapat,
Hanyalah bekas merah di leher dan dusta semata.
Selamat tinggal, aku tak sanggup lagi bernapas,
Karna ia hanya akan menjadi duri yang tak mau lepas.
Mentari senja berhenti berpijar,
Dan aku merasa bahagia.
Rasa sakitnya perlahan sirna,
Karna ini bukan warna yang kauberikan padaku.
Ku berharap bisa memberimu
Momen yang indah, namun yang bisa kuberikan,
Hanyalah alasan untuk berpisah di sini dan cinta yang mendalam.
Selamat tinggal, aku tak bisa lagi berada di sisimu.
Kan kucabut duri-duri ini, melepaskan kegelisahan,
Aku akan menarik napas dan menerima kenyataan.